“hallo..
balik lagi nih sama gue. Alyssa alias Ify. Penyiar radio di SMA BAKTI PURNAMA
yang paling eksis, hehehe. Okedeh ! hari ini ada berita dari Miss Feni.
Baby-nya udah lahir guys. Cewek ! Namanya Aisyah Nayla Fendika. Bagus juga
namanya !.......” seorang gadis manis nan cantik masih saja bercicit ria di
depan sebuah microphone. Mulutnya tak henti-hentinya mengeluarkan serangkaian
kalimat. Gadis bernama lengkap Alyssa Saufika Umari ini, adalah seorang penyiar
radio SMA BAKTI PURNAMA yang cukup dikenal seluruh siswa. Ia merupakan seorang
gadis yang ramah, supel, ceria dan cerewet, pastinya. Kalau tidak bagaimana ia
bisa menjadi seorang penyiar radio ?.
“oke ! yang
mau request lagu di pagi ini, silahkan kirim sms ke 082314598xxx. Beserta nama
dan salamnya buat siapa. Kalau yang nggak mau sms, bisa nulis di kertas terus
masukin ke box depan pintu on air-nya. Gue istirahat bentar ya ! mau minum.
Hhehhee !!”. Ify segera bangkit dari tempat duduknya. Mengambil sebotol air
minuman dan meneguknya hingga tersisa separo botol.
“haus
banget, Fy !” tegur temannya yang sedang duduk di sofa warna merah. “iya Vi !”
jawab Ify sembari duduk di sebelah temannya—Sivia. Ia kemudian meneguk kembali
minumannya. Ify merasa kelelahan sekali pagi ini.
“segitu
kekurangan cairan elo, Fy ??” tanya Sivia yang heran dengan sahabatnya ini.
Sebegitu melelahkannya, kah menjadi seorang penyiar radio ?. “gak tau, Vi !
hari ini gue ngerasa capek banget. Padahal masih pagi. Apa mungkin gara-gara
gue nggak sarapan kali ya ??” Sivia melotot. Bagaimana bisa sahabat yang di
sampingnya itu tidak sarapan pagi. Jelas-jelas ia adalah seorang penyiar radio
yang memang butuh energi ekstra untuk menyiarkan berbagai macam berita maupun
pengumuman.
“gila loe !
makan dulu nih !” ucap Sivia sembari mengulurkan sebungkus roti pada Ify. Ify
sempat mengernyitkan dahinya dan menggeleng. Namun karena dipelototi Sivia,
akhirnya Ify mengambil roti tersebut.
Dengan
perlahan-lahan, Ify memakan roti tersebut. Waktu tinggal lima belas menit lagi
dari bel tanda masuk. Ify masih emnyisihkan beberapa sisa di bungkus rotinya.
Segera ia meneguk kembali air mineralnya. Ify menengok ke dalam box surat yang
ada di samping pintu. Hanya ada satu kertas di sana. Ify segera mengambilnya
dan membaca tulisan di kertas tersebut sekilas.
JUST
THE WAY YOU ARE-BRUNO MARS
Salam,
Your Secret Admirer
Ify
menautkan kedua alisnya. Siapa yang sudah mengiriminya surat kaleng. Kalau
memang mau berkenalan dengan Ify, ya bertemu dengannya langsung. Toh, ia bukan
tipikal orang yang susah diajak bergaul. Ia supel. Namun ia hanya mengedikkan
bahunya. Tak digubrisnya surat kaleng itu. Tetapi, tetap saja ia membawanya. Segera
ia memasuki ruang on-air.
“oke.. ada
nih yang request. Dari Lintar XI IPA-2 ! Zivilia-Aishiteru. Waaww ! yang lagi
pacaran nih ye. Okedeh ! langsung gue puterin.” Ify mengakhiri pembicaraannya.
Ia melirik kertas yang masih berada di sampingnya. Ia masih terus memutar
otaknya. Secret Adimer ?? yang benar saja ?. Entahlah, mungkin suatu saat ia
akan mengetahuinya.
“nah ini
yang eksklusif nih ! dari secret admirer gue. Buat elo yang di sana, gue
puterin lagunya. Lagunya Bruno Mars-Just The Way You Are. Selamat mendengarkan
!.” Ify segera keluar dari ruangannya. Ia kemudian menemui Sivia yang tengah
asyik membaca Chicken Soup. Ditoelnya pundak Sivia, agar menoleh. “Vi ! loe tau
yang naruh kertas ini di box depan ??” tanya Ify sembari memperlihatkan sebuah
kertas yang tadi ia temui. Sivia hanya menggeleng. ‘gue yakin ini tulisan
cowok’, pikir Ify setelah meneliti sungguh-sungguh tulisan tangan yang berada
di kertas itu.
*********
“nah ini
yang eksklusif nih ! dari secret admirer gue. Buat elo yang di sana, gue
puterin lagunya. Lagunya Bruno Mars-Just The Way You Are. Selamat mendengarkan
!.”
Seorang
anak laki-laki segera menaikkan sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.
Ketika ia merasa si penyiar radio—Ify, memutarkan lagu requestnya. Pemuda ini
mendengarkan dengan seksama lagu yang sedang diputarkan. Sembari membaca sebuah
buku pelajaran. Nyalinya masih ciut untuk mengaku pada si penyiar radio.
Mungkin ini memang jalan terbaik untuk dirinya. Mengagumi seseorang tanpa ada
yang tahu. Sakit ? yah hatinya memang merasa sakit. Tapi apadaya, ia tidak bisa
berbuat apa-apa.
“cause girl
you’re amazing. Just the way you are !!” gumamnya menirukan irama lagu yang
tengah diputar. Sembari meneruskan membaca buku yang sedang ia pegang.
***********
Ify
berjalan menyusuri koridor bersama sahabatnya—Sivia. Memang Ify cukup terkenal
di SMA BAKTI PURNAMA. Tetapi bestfriend-nya hanya satu, yaitu Sivia. Mereka
berdua terus berjalan. Sembari tertawa renyah. Ia tak menyadari aada satu
pasang mata yang terus melihatnya. Mengikutinya hingga sampai di kantin. Ify
tak mungkin merasakannya.
“cieee..yang
punya secret admirer !!” goda Sivia sembari menyenggol-nyenggol lengan Ify. Ify
hanya menatap Sivia sebentar dan mendengus. “kalo besok masih ada yang ngirim
surat kaleng ke gue ? gue bakal ngerahin seluruh kemampuan gue buat nyari tuh
orang !!” tekadnya. Sivia hanya tersenyum. Tidak ada yang bisa menghentikan
tekad Ify. Walaupun itu orang tuanya sendiri.
“Siv.. kog
gue ngerasa ada yang merhatiin ya ??” tanya Ify seraya memutar kepalanya.
Melihat-lihat adakah seseorang yang tengah mengawasi dirinya. Tapi Ify belum
menemukan satu orangpun yang sedang mengawasinya. “gak ada kok, Fy !” ucap
Sivia yang juga tidak menemukan satu orangpun yang mengawasi mereka.
Pemuda itu.
Yah ! pemuda itu hanya tersenyum. Mereka pasti merasa heran. Mengapa tidak
menemukan dirinya ?. Jelas-jelas pemuda ini tengah memperhatikan mereka. Saat
Ify dan Sivia merasa ada yang mengawasi, segera ia bersembunyi di balik tembok.
Entah, ia memang selalu gesit untuk menghindar atau dewi fortuna sedang
berpihak kepadanya. Apakah ia seorang detektif ?. Bukan. Ia adalah seorang
siswa di SMA BAKTI PURNAMA.
Ify hanya
mengedikkan bahu. Sudahlah ! biarkan saja. Toh ia tidak meneror, pikir Ify.
“Siv balik ke kelas yuk !” ajaknya. Sivia menyeruput es jeruknya sebentar
setelah itu, ia ikut berdiri dan tersenyum lebar memandang Ify. “huu..dasar
Sadako !” ejek Ify yang diikuti tawa renyah khas Ify. Sivia hanya bisa mengerucutkan
bibirnya. Terkesan menjadi anak kecil yang sedang ditinggal oleh ibunya. Ify
hanya mencubit pipi Sivia dan berlalu meninggalkannya.
********
Ify
termenung di teras balkonnya. Menatap rintikan hujan di bulan Desember ini. Bau
tanah tersebar di mana-mana. Pikirannya masih melayang jauh. Menerka-nerka
siapa gerangan si ’secret admirer’ nya itu. Tapi, ia akhirnya berhenti
memikirkan hal itu. Toh akhirnya sia-sia juga. Seiring waktu berjalan, ia pasti
akan mengetahui ‘dia’.
“daripada
gue mikirin yang nggak jelas, mending browsing-browsing di Internet buat bahan
siaran besok.” Gumamnya seraya masuk menuju kamar. Diraihnya laptop apple putih
yang tergeletak di atas meja belajarnya. Setelah ia menghidupkan laptopnya,
segera ia men-dial up koneksi Internet.
Diketiknya
serangkaian kalimat di kolom search google. Matanya masih jeli meneliti satu
per satu link yang ada. Setelah merasa sreg, di kliknya link tersebut. Di sana
tertulis ‘Kuyang Hantu Kalimantan’. Ify menyunggingkan bibirnya. Memang ia
selalu tertarik dengan hal-hal yang berbau mistis. Segera dibacanya artikel
itu. Matanya dengan jeli menysuri setiap kata yang ada.
“great !!
gue dapet.” Ucapnya. Ify tidak perlu mencetak artikel tersebut. Cukup membaca
memindai dan menyimpulkannya. Setelah itu, ia mematikan laptopnya dan mengambil
sebuah buku pelajaran. Apalagi kalau bukan mau belajar ?.
********
Suara
kicauan burung mengusik tidur gadis ini. Berkas-berkas cahaya matahari menyerobot
masuk melalui celah-celah gordennya. Mata kecilnya mengerjap-erjap. Kelopak
matanya telah terbuka sempurna. Ia menguap kecil. Disibakannya selimut yang
melilit tubuh mungilnya. Kakinya segera ia pijakkan ke lantai. Mengambil handuk
dan masuk ke kamar mandi.
Gadis
ini masih saja mematut dirinya di depan cermin. Bukan bergaya ala-ala anak
‘lebay’. Tapi, sebagai gadis simple. Tanpa make-up. Apa adanya. Setelah rapi,
ia segera turun ke bawah.
********
“Ify...
sarapan sana. Mama udah telat nih, ada meeting dadakan. Papa juga udah
berangkat, kamu berangkat sama kakakmu saja.” Jelas Mama Gina yang terlihat
tergesa-gesa. Ify menghela nafas. Kadang-kadang ia ingin sekali sarapan pagi
lengkap dengan keluaarganya. Tetapi, orangtuanya bekerja juga untuk dirinya.
Yah, Ify hanya bisa diam dan menerima.
“yaudah,
Ma !!. Ati-ati ya.” Ucap Ify sembari mencium punggung tangan Ibunda
tercintanya. “kamu juga sayang.. muahh !” jawab Mama Gina sembari mencium pipi
kanan anak gadisnya itu.
“Alvin,
Mama berangkat dulu ya ! adikmu jangan ditinggal.” Pesan Mama Gina kepada
Alvin—anak laki-lakinya. “siap Ma !!” jawab Alvin sigap. Segera Mama Gina
meninggalkan kedua anaknya itu.
Ify
menarik sebuah kursi dan mendudukinya. Diambilnya selembar roti tawar dan diolesi
dengan
selai kacang. Setelah selesai menyantap roti tawarnya, Ify meneguk
segelas susu putih yang tersedia.
“udah,
Fy ! berangkat yuk !!!” ajak Alvin. Ify hanya mengacungkan ibu jarinya seolah
berkata ‘siap’. “eh..bentar kak !!!” cekal Ify sembari mengambil sebuah jeruk
Sunkist. Diikutinya Alvin yang sudah berada di depan pintu. Ify memasuki mobil
Alvin dan menuju ke sekolahnya.
********
Dengan
langkah santai, Ify berjalan menuju ruangan On Air-nya. Ia mengerutkan kening
ketika mendapati secarik kertas di dalam kotak boks. Diambilnya kertas
tersebut. “orang ini lagi.” Ujarnya. Segera ia memasuki ruangannya.
“hai..hai..hai...
good morning guys !!. Balik lagi nih, sama gue Ify. Berhubung ini hari Jum’at
gue mau sedikit berbagi pengetahuan sama kalian semua. Bagi yang takut horor,
ngumpet aja deh ya !!.” suara khas Ify sudah menggema di seluruh penjuru
sekolah. Ia tidak pernah berhenti mengoceh sebelum bel masuk berdentang.
“ini
adalah salah satu hantu yang ada di Kalimantan. Namanya Kuyang. Yap !! agak
aneh sih ya ! namanya. Tapi jangan ngeremehin. Kuyang adalah siluman
berwujud kepala
manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat
terbang untuk mencari bayi. Makhluk ini dikenal masyarakat
di Kalimantan.
Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam
untuk mencapai kehidupan abadi. Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh
hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan pakaian
jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau bayi
itu sendiri usebagai sarana menambah kekuatan ilmunya.”
“apabila Kuyang bertemu dengan
korbannya, ia akan mengusap-usap perut korban yang tengah hamil tersebut. Dan
pagi harinya, si korban akan kehilangan janin yang dikandungnya. Untuk mencegah
itu, usap kembali perut Kuyang ketika Kuyang mengusap perut korban. Biasanya
Kuyang sering berubah menjadi kucing. Jadi hati-hati, ya ! yang punya saudara
di Kalimantan, suruh jaga baik-baik kandungannya...” ujarnya.
“Dan
kali ini gue lagi sebel banget. Siapa sih secret admirer gue ?. Ngaku dong !
kalo nggak berani, ya kasih inisial deh !. Gue orangnya gak sombong kok. Gue
maunya terbuka. Jangan pake rahasia-rahasiaan.” Ucap Ify geregetan.
Ia tidak suka dengan kelakuan orang yang mengaguminya, tetapi tidak memberitahu
namanya. Ia benci itu. Ify adalah orang yang supel. Jadi, tidak usah berkecil
hati agar bisa mengenal Ify.
“okelah..biar
elo yang disana PUAS. Nih gue puterin lagu kesukaan loe. Just The Way You Are !
Check it out !!” Ify mengakhiri kalimatnya. Ia masih terlihat sedikit kesal.
Disambarnya botol air mineral yang berada di meja. Sivia yang setia menemani
Ify hanya mengerutkan kening.
“Loe
kenapa Fy ?. Kusut amat !!” tegur Sivia. Ify meneguk air mineralnya. Kemudian
ia duduk di samping Sivia. “gue lagi sebel sama secret admirer gue itu. Bikin
penasaran tau nggak ??” Ify kembali mencak-mencak di hadapan Sivia. Sivia hanya
bisa menggeleng-gelengkan kepala.
“udahlah,
Fy ! besok pasti bakal ketahuan..” ujar Sivia menenangkan. Ia merangkul pundak
Ify. Ify meninju-ninju pelan telapak tangannya. Melampiaskan kekesalannya
terhadap si ‘secret admirer’ itu.
“Fy,
udah ! lagunya udah selesai noh !! cepetan On lagi !!.” Sivia menyuruh Ify. Didorongnya pundak Ify
pelan. Ify hanya mengangguk dan berjalan lesu ke ruangan On-Air. Sedangkan
Sivia kembali membaca Chicken Soup-nya.
“yap..
oke guys ! lagu udah selesai. Nah ini ada pengumuman dari Miss Heni buat anak
XI IPA 2. Yang remidi ulhar Bahasa Inggris. Bentar gue bacain !. busyett banyak
amat. Satu, Paramitha Anindya Kusuma. Dua, Satriyo Abimanyu. Tiga, Kencana Dewi
Ratih. Empat,.....” Ify membacakan serentetan nama-nama kakak kelasnya yang
harus remidi ulangan harian Bahasa Inggris. Capek ? Haus ? Tenggorokan kering ?
pasti Ify merasakannya. Tapi, itu adalah resiko seorang penyiar radio sekolah.
********
“Dan
kali ini gue lagi sebel banget. Siapa sih secret admirer gue ?. Ngaku dong !
kalo nggak berani, ya kasih inisial deh !. Gue orangnya gak sombong kok. Gue
maunya terbuka. Jangan pake rahasia-rahasiaan.”
Pemuda
itu. Yah, pemuda yang menjadi ‘secret admirer’ Ify. Hanya bisa mengulum senyum.
Ketika mendapati sang ‘idola’ marah-marah akibat perbuatannya. Ia masih bingung.
Apa yang harus ia lakukan saat ini. Kapan ia bisa mengaku pada Ify ?. Belum ada
momen yang pas, pikirnya. “tunggu, Fy !! loe pasti bakalan tau siapa gue.”
ujarnya.
********
Ify
berjalan menyusuri koridor sembari bersenandung ria. Sivia mengikuti Ify dari
belakang. Tanpa mengalihkan pandangannya dari Chicken Soup yang ia baca.
Sehingga membuat Sivia tak sengaja menabrak orang.
“eh..sorry
! gue nggak sengaja.” Ucap Sivia pada pemuda itu. “eh..kak Alvin ! sorry
kak.”tambah Sivia ketika mendapati Alvin yang ia tabrak. “gak papa. Gue juga
kurang hati-hati. Yaudah bye !!” ucap Alvin kemudian pergi meninggalkan Sivia.
Sivia
menatap punggung Alvin yang semakin menjauh. Sebuah rasa yang menggelitik di
perutnya. Serasa kupu-kupu berterbangan dengan leluasa di ronnga perutnya. Rasa
yang mau tak mau membuat Sivia malu sendiri.
“haiyooo....
Sivia. Naksir kak Alvin, ya !! tenang. Pasti gue comblangin.” Ujar Ify yang
mendapati Sivia tersipu malu. “iihh... apaan sih !!” Sivia hanya bisa salting.
Seketika tawa Ify meledak. Meledek Sivia yang tengah terkena virus merah jambu.
“aku
cinta kamu, titik.” Senandung Ify yang sengaja untuk meledek Sivia.
“IIFFFYYYYYY....” teriak Sivia kesal. Ify hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal
sembari memegangi perutnya. Sampai sebuah jitakan mulus mendarat di kepalanya.
“aduduhh...
sakit !!” ringis Ify. Sivia menjulurkan lidahnya dan berlalu meninggalkan Ify.
“huu.. Sivia ! ngambek !! AKU CINTA KAMU TITIKK..” ujar Ify yang diikuti dengan
senandungnya.
“IIFFYYYYYYYY..............”
teriak Sivia yang mampu membuat para siswa yang berada di koridor menutup
telinga. Sivia hanya bisa nyengir. Memamerkan sedikit lesung pipinya. Sedangkan
Ify kembali tertawa terpingkal-pingkal.
********
“gue suka
gaya loe. Gue suka kelakuan loe yang usil. Gue suka ketawa loe. Gue suka
senyuman loe. Gue suka banyolan-banyolan loe. Gue suka hidung mancung loe. Gue
suka dagu tirus loe. Gue suka wajah manis loe. Dan yang terakhir gue suka sama
loe, Fy ! Cintaa banget. Gue janji. Suatu saat gue bakal ketemu loe. Milikin
loe, seutuhnya. Kalau Tuhan mengijinkan..” ujar pemuda itu yang tak lain adalah ‘secret admirer’ Ify.
Ia tak
henti-hentinya memperhatikan Ify yang sedang meledek Sivia. Ify ? ia tidak tahu
kalau sedang diperhatikan oleh seseorang. Atau mungkin tak akan pernah tahu.
Karena ‘secret admirer’nya itu pandai bersembunyi. Bukannya ‘ia’ tak berani
menampakkan diri. Tapi, ‘ia’ menunggu waktu yang pas untuk membeberkan
semuanya.
********
Ify
memakan makan malamnya dengan lahap. Karena seharian ini, tenaganya dikuras
dengan ekskul-ekskul sekolah. Mulai dari music sampai mading. Olahraga ? tidak
ada satupun olahraga yang mampu ia kuasai dengan bagus. Kecuali lari. Masalah
lari, Ify memang cepat. Karena apa ? karena kalau saat Sivia marah dengan keusilan Ify dan akan
mengejarnya, secepat kilat Ify berlari dan bersembunyi.
“kok..
nanto guo mao bicaroa amoa loeehh..” ucap Ify disela-sela ia mengunyah makanan.
“ditelen dulu napa ??” ujar Alvin. Ify hanya bisa terkekeh. Orang tua mereka
hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak-anaknya.
“emm..
kak gue bicara di sini aja deh ! biar mama sama papa juga tahu..” ujar Ify.
“mah, pah, kak Ify ha..” ucapan Ify terpotong dengan suara kagetan Mamanya.
“hah.. APA ?? KAMU HAMIL, FY ? SIAPA YANG NGE-HAMILIN ??”. Ify hanya bisa
terbelalak kaget.
“Mama
apa-apaan sih ? Ify belum selesai ngomongnya. Ify hanya mau ngasih tahu, kalo
Ify tuh punya penggemar rahasia. Terus, sebaiknya Ify nyikapin dia gimana ??”
ucap Ify panjang. Takut-takut akan disela dengan perkataan yang tidak-tidak
oleh Mamanya.
“mmm...
kalo menurut mama sih ! kamu berterima kasih sama dia.” ujar Mamanya. Kening Ify berkerut. Berterima
kasih ? apa tidak salah ?. “kok terima kasih, ma ??” tanya Ify. “yaiya dong !
setau Mama, kamu itu gak punya fans. Berarti kamu patut di-idolakan dong
??!!” ujar Mama Ify. Ify hanya bisa
memanyunkan bibirnya, “iihh.. mama ! serius ?!” Ify mulai merajuk.
“kalo
menurut papa sih ! kamu harus bangga dong, punya penggemar rahasia. Setau Papa,
penggemar rahasia itu lebih.. lebih apa ya ?? kesannya kecintaan penggemar
rahasia itu lebih besar daripada penggemar yang udah kenal dengan idolanya.”
Jelas Papa Ify. Ify tersenyum. “nah..Papa baru bener ?? nggak kaya’ Mama..”
sindir Ify sembari merangkul Papanya.
“eeee..
Mama itu udah ngandung kamu selama sembilan bulan. Bawa kamu kemana-mana. Nanti
kamu durhaka baru tahu rasa..” ucap Mama Ify. “hhehee... Ify bercanda Mamaku
sayang !!” ucap Ify sembari memeluk Mamanya dari samping dan mencium pipi
Ibunda tercintanya.
“kalo
menurut gue sih, Fy ! penggemar rahasia loe itu bego banget..!!” ujar Alvin
yang dari tadi hanya memperhatikan. “loh ??” tanya Ify meminta penjelasan lebih
lanjut. “iya.. masa elo di-idolain. Udah suara cempreng gitu. Bawel, jahil,
lelet, gak bisa bangun pagi. Kamar jarang dibersihin. Berantakan, amburadul,
jarang keramas. Makanya ketombe jatuh dimana-mana. Pikun...” rentetan suara
Alvin segera dipotong oleh Ify. “terus ? terusin sampe puas. Sampe mulut kakak
keluar bisanya..ehh busanya !!” kesal Ify.
Alvin
mencubit hidung Ify. “apaan sih ?” Ify menepis tangan Alvin. “idihh... adek gue
yang jelek ngambek !!” ujar Alvin. Ify memanyunkan bibirnya. Dan...
“hhuuuaaaaa... Mama !! kak Alvin jahaatttt....” teriak Ify.
“Ify..
jangan teriak-teriak. Kamu juga Alvin, seneng banget sih bikin adik kamu
teriak-teriak..” kata Mama Ify sembari memeluk Ify. “hhehehe... pisslop Mah !!
seru sih !” setelah mengucapkan itu, Alvin segera berlari menuju kamarnya yang
berada di lantai atas.
“huuhh...
kak Alvin awas ! gue bales loe” batin Ify. “yaudah mah, pah ! Ify ke atas
dulu.” Pamit Ify yang segera menuju ke kamarnya.
********
Pagi-pagi
sekali Ify sudah bangun dari tidurnya. Pagi ini, rencananya ia akan membalas
Alvin. Ify menggosok-gosokkan kedua tangannya dan tersenyum licik. “siap-siap
kak Alvin cuyungg...” gumamnya.
Ify
berjalan ke arah kamar Alvin. Memang pintu kamar Alvin tidak pernah dikunci.
Kecuali kalau ia sedang berganti baju. Ify berjalan mengendap-endap ke arah
tempat tidur Alvin. Wajah Ify sudah di beri bedak putih sehingga terlihat
pucat. Rambutnya yang panjang sengaja ia uraikan sedikit menutupi wajahnya.
Rambut ikalnya sedikit ia buat berantakan. Tak lupa, pelan-pelan lampu tidur
Alvin, Ify matikan.
“bbaaannngguunn....”
bisik Ify di telinga Alvin. Alvin sedikit terbangun dan membalik badannya.
Dengan segera Ify menghidupkan lampu senter yang berada tepat di bawah dagunya.
Sedikit Ify melirik Alvin yang terpaku. Wajahnya pucat pasi. Mungkin ia tidak
bisa berteriak.
“hhhh...hhhuuuaaaahahahahahaahaaa.....”
tawa Ify meledak. Dihidupkannya lampu kamar Alvin. “yyeyeyeyeye... gue bisa
bales dendam !” girang Ify. Tetapi ada yang aneh dengan kakaknya. Ia tidak
bergerak sama sekali.
“loh
kak..kakak !! eehh... kok bau pesing !!” selidik Ify. Alvin membelalakkan
matanya walaupun masih terlihat sipit. “hhaaa... kakak pipis di celana, ya !!”
tebak Ify sembari menudingkan telunjuk tangannya di depan muka Alvin.
“yyee..ss...ssiiapa
juga yang ngompol. Orang ini bukan pipis kok !! tapi..ini !! ” elak Alvin. Ify
hanya bisa tersenyum nakal dan menaik-turunkan alisnya. “kakak pasti mau bilang
kalo ini air ‘itu’. Iya kan ?? tapi beda kakak ! kalo air ‘itu’ amis. Bukan
pesing ! jadi kesimpulannya KAK ALVIN NGOMPOLLLL !!” ujar Ify yang segera
keluar dari kamar Alvin. Ify puas. Sangat puas sekali malahan. Pagi ini seluruh
orang rumah harus tahu kalau Alvin ngompol.
********
Ify
sudah tidak sabar ingin mengatakan hal ini pada orang tuanya. Setelah Mama,
Papa dan Alvin berada di meja makan, Ify segera melancarkan aksinya. “mah ! pah
tau nggak ?” ujar Ify yang sedikit melirik Alvin. Dilihatnya Alvin setengah
melotot kepadanya. “tadi pagi Kak Alvin ngompol ! serius Ma !!” sambung Ify.
“loh
?? bukan pasti, sayang !??” ujar Mama Ify. “bener ma ! soalnya tadi pagi Ify
nakut-nakutin kak Alvin. Pas udah selesai nakut-nakutinnya, Ify ngerasa ada bau
pesing mah !. Dan itu gara-gara Kak Alvin pipis di celana pas Ify
takut-takutin.” Jelas Ify.
“welehh..welehh..
anak Papa yang jantan sendiri kok penakut !!” sindir Papa Ify. “bukan penakut,
Papa ! tapi tadi itu Alvin kebelet pipis. Gara-gara Ify nakutin Alvin, ya !
jadi pipis di celana deh !. Hhehe...” ujar Alvin yang diakhiri dengan tawanya.
“sama
aja ngompol kakak !!” sela Ify. Alvin mendengus sebal dan meneruskan acara
sarapan paginya. Ify tersenyum lebar. Puas. Lega sekali berhasil membalas
dendam kepada Alvin. Walaupun balas dendam itu tidak baik, tetapi bagi Ify itu
harus ia lakukan kepada kakaknya.
********
Ify
berjalan di koridor bersama kakaknya. “kak..nyar traktir gue, ya !!??” pinta
Ify pada Alvin. Alvin menggeleng-gelengkan kepalanya, “ogah !!” ketusnya. Ify
menjentikkan jarinya ketika mendapat sebuah ide brilian.
“oke
kak ! tapi siap-siap aja. Di radio sekolah. Seorang Alvin Jonathan
NGOMPOLLL...” ujar Ify. Alvin yang mendengar itu segera menarik tangan Ify yang
semula akan beranjak. Ify tersenyum lebar. Idenya berhasil.
“ngomong
aja kalo berani. Namanya loe matiin keluarga loe sendiri. Gue kan kakak loe.
Kalo satu sekolahan tahu, bukan hanya gue yang dijauhi. Tapi elo juga, secara
loe kan adek gue..” Alvin mencibir dan menjulurkan lidahnya. Setelah itu ia
berlalu meninggalkan Ify.
“iiihhh....
yah ! gak jadi makan gratis deh !!” dumel Ify sembari memasang wajah melas.
Hingga sebuah pesawat kertas mengenai keningnya. Ify menautkan kedua alisnya.
Dirubahnya bentuk pesawat itu. Ada sebuah tulisan.
JANGAN CEMBERUT ! NTAR CANTIKNYA ILANG LOH
!! :D
Ify
menarik nafasnya panjang dan dihembuskannya secara panjang juga. Pasti ini
kerjaan penggemar rahasianya itu. Dilipatnya kembali pesawat itu dan ia simpan
di dalam tasnya. “siapapun elo ! thanks !!” ujar Ify.
Pemuda
itu. Siswa itu. Yah ! ‘secret admirer’
Ify itu. Tersenyum. Mendapati dirinya secara tidak langsung mendapat ucapan
‘terima kasih’ dari Ify.
*********
Ify
kembali berceloteh ria di depan sebuah microphone. Kalimat demi kalimat tak
henti-hentinya meluncur dari mulut Ify. Hari ini dengan semangat sekali ia
melakukan rutinitasnya. Entah karena apa ? atau karena pesawat dari ‘secret
admirer’nya itu ?. Entah.
“oow..ow..
ternyata secret admirer gue udah ngaku. Namanya Ariano. Eh ! ini beneran
namanya, kan ?. Yaudah deh ! Ariano thanks udah jadi penggemar gue. Dan ini !
gue puterin lagu kesenengan loe. Just The Way You Are.. selamat mendengarkan.
See ya !!” Ify mengakhiri kalimatnya. Tangannya masih memegang kertas putih
yang bertuliskan sebuah coretan tangan khas anak laki-laki.
Teruntuk : Alyssa Saufika (Ify)
JUST THE WAY YOU ARE-BRUNO MARS
Salam,
Ariano
Ify kembali tersenyum. Segera ia keluar dari ruangan
on-airnya. Sivia—yang senantias menunggunya tersenyum penuh arti.
“jadi,
Ariano Fy ! namanya !” ujar Sivia sembari mengulurkan sebotol air mineral. Ify
segera mengambil dan meneguk air tersebut. “hmm.... iyadeh,Vi ! kayaknya. Ntar
gue mau ke ruang administrasi, ahh ! ngeprint semua nama siswa SMA BAKTI
PURNAMA..” jelas Ify.
“good
luck deh, ya ! gue cuman bisa bantu do’a !” ujar Sivia yang diakhiri dengan
senyuman khasnya. Ify tersenyum dan meneguk kembali minumannya.
********
Kamar
ini terlihat berantakan sekali. Kertas-kertas berhamburan dimana-mana. Ify
masih saja
meneliti deretan nama-nama siswa SMA BAKTI PURNAMA. Hanya ada lima
nama ‘Ariano’ di sana. Ify cukup puas. Setelah menyalin kembali nama-nama
terseebut, ia segera membereskan kertas-kertas yang mengotori kamarnya.
“ada
lima nama yang ada Ariano-nya. Emm... gue tanya kak Alvin aja, kali ya !.”
gumam Ify yang sedang memperhtikan lima nama yang memiliki unsur nama ‘Ariano’.
Segera ia melangkah keluar menuju kamar kakaknya itu.
CEKLEKK..Pintu
terbuka. Terlihat Alvin sedang duduk termangu di balkon. Ify tersenyum jahil.
Sebesit ide terlintas di pikiran Ify. Dengan langkah hati-hati, ia menghampiri
Alvin yang sedang melamun. “KEBAKARANN..” teriak Ify teapt di telinga Alvin dan
memukul pundaknya.
“air..mana
air !! ember..air. Loh ??” Alvin terlihat kebingungan sendiri. Ify hanya
tertawa cekikikan. “IFFYYY...” teriak Alvin geram yang segera menggelitik perut
Ify. kontan saja, Ify kaget dan tertawa terbahak-bahak.
“udah..kak
!! sakit !” keluh Ify. Alvin masih saja menggelitik Ify. Ify sudah terlihat
lemas sekali. “kakk...hh..hhkk...” Ify sesak napas. Tapi, Alvin masih saja
meneruskan ‘kegiatannya’. Ia tidak mau dibohongi lagi oleh adiknya.
Ify
sudah tidak kuat. Mukanya pucat. Satu oksigen-pun tak ada yang bisa masuk ke paru-parunya.
Hingga badannya limbung. Pingsan. “eh..Fy !! Ify jangan bercanda deh !!” ujar
Alvin menepuk-nepuk pipi Ify. Ify tak bergerak sama sekali. Alvin segera
membopong adiknya masuk ke kamar.
“Fy...Ify
! bangun dong !! maafin gue, ya !” ucap Alvin sembari memberi minyak kayu putih
di hidung Ify. Ify menggeliat kecil. Matanya terbuka. “gue kenapa kak ??” tanya
Ify. Alvin tersenyum lega. “sorry, Fy ! gara-gara gue lama nggelitikin elo,
jadi elo sesak nafas deh. Akhirnya pingsan.” Jelas Alvin.
“hhuuu...kakak.
yaudah ! gue maafin. Tapi ada sayaratnya !!” kata Ify sembari tersenyum penuh
arti. “apa ??” tanya Alvin segera. “beliin gue ice cream.” Jawab Ify. Seketika
Alvin tertawa terbahak-bahak. Ify mengerutkan keningnya. Bingung. Apa ada yang
salah dengan ucapannya ?.
“Kenapa
sih, kak ?? ada yang salah ?” tanya Ify kebingungan. Alvin menghentikan
tawanya. Ia segera mengatur nafasnya yang masih tersenggal-senggal. “gak ada
sih, lucu aja cuman minta ice cream.” Jawab Alvin yang kurang memuaskan. Ify
memanyunkan bibirnya. Seketika ia ingat kertas itu.
“eh..kak
! loe kenal sama semua orang ini ??” tanya Ify sembari menyodorkan kertas
bertuliskan nama-nama siswa SMA BAKTI PURNAMA yang mengandung nama ‘Ariano’.
Alvin membaca sebentar kertas itu. “pasti ini nama-nama calon tersangka secret
admirer, loe ya ??” tanya Alvin yang dijawab anggukan oleh Ify.
“kalo
Ariano Mandala Putra itu, gue kenal. Dia anaknya bengis banget. Pokoknya
preman. Jadi nggak mungkin kalo dia jadi secret admirer loe !!” ujar Alvin. Ify
hanya mengangguk-angguk dan memperhatikan kakaknya lagi.
“
Anthanasius Morgan Ariano. Emm... ini anaknya kalo nggak salah, kelas sepuluh.
Setau gue, pas MOS ! Dia emang centil banget. Coba aja tanya !!” jelas Alvin.
Ify mengacungkan ibu jarinya, “oke..!!”.
“
Seta Ariano. Emm.. bentar. Gue mikir dulu !” ujar Alvin. “nah ! nggak mungkin,
Fy ! ini anak culun gila. Nggak mungkin dia nge-fans ama loe. Fansnya buku
semua.” Ujar Alvin. Kembali Ify hanya mengangguk-angguk.
“Ariano
Septa ??. ehh.. dia udah meninggal satu minggu yang lalu. Dan ini yang terkhir,
gue nggak tahu. Cari aja sendiri. Berarti ada dua nama, yang bisa elo
curigain.” Jelas Alvin. Ify mengambil kembali kertasnya.
“okidi..
makasih kak !. Sekarang anterin gue ke kedai ice cream. Katanya mau nraktir ice
cream. Ayokkk !!” ucap Ify sembari menarik-narik tangan Alvin.
“iyee..
sabar !!” ujar Alvin kemudian.
*********
Ify
terus menerus mencari tahu tentang sifat dua orang yang menjadi ‘tersangka’nya.
Semua informasi berhasil ia korek. Dan hasilnya nihil. Tidak ada yang sering
menyatroni kotak pesan di depan pintu On-Air. Ify kembali lemas. Lalu siapakah
orang itu. Ia dibohongi. Rasa benci yang lama sudah terpendam, kembali
membuncah keluar. “gue benci loe !” gumamnya.
*********
Detik
berganti detik. Menit berganti menit. Jam demi jam bergulir. Hari demi hari
terlewati. Bulan berganti bulan. Waktu bagi kakak kelas duabelas untuk ujian
nasional. Setelah melewati berbagai rangkaian latihan, tibalah hari ‘ha’ untuk
melaksanakan ujian nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment yaaa !!!